Pagi ku hari ini, ku awali dengan sebuah panggilan pekerjaan yang baru, yaitu kebidelan waktu. Di hari pertama ku menjalankan tugas kebidelan ini, aku berhasil bangun dengan lebih cepat dan tepat dibanding biasanya, aku termasuk orang yang susah bangun pagi, tetapi dengan adanya bantuan dari peralatan kebidelan waktu, yaitu alarm yang memadahi, aku jadi sangat terbantu. Aku senang dan bangga bisa mendapatkan kebidelan waktu, walau, sebenarnya kebidelan waktu sangat tidak cocok dengan diriku, tetapi aku akan tetap mensyukurinya, dan akan menjalaninya dengan sekuat tenaga. Karena aku bangun pagi dengan semangat untuk membunyikan bel, bukan berarti aku tetap tidak merasakan kantuk kembali, tetapi, walau aku merasakan kantuk, aku tetap berusaha menahannya dengan sekuat tenaga, hingga, pada akhirnya, tiba tiba rasa kantuk ku hilang seketika, aku melihat sesuatu hal yang teramat wah, aku menyaksikan sebuah pemandangan karya ciptaan Tuhan di langit, aku sangat kagum, aku ingin mengambil foto pengalaman pemandangan itu dengan HP/ pun kamera, tetapi, sangat disayangkan, waktu itu masihlah subuh, sehingga tentu saja tidak ada perlengkapan yang memadai. Aku hanya bisa mengagumi dan fokus melihat dan mengingatnya saja, pengalaman dan pemandangan itu kini tinggal kenangan yang terindah. Rencana Rancangan Tuhan sangatlah indah, satu pemandangan karyanya yang ada di langit, menyemangati kehidupan panggilan keseharian ku, bahagia itu mudah dan sederhana, aku menjamin dan sudah memastikan itu, semuanya baik apa ada nya, tinggal cari cara menghayati dan merenungkan nya saja. Masa Lalu dengan Kenangan, Masa Sekarang dengan Mensyukuri, Masa Depan dengan Memandang.
Oleh. Antonius Ponco Jathi Miyanto
Yuniores OMI Kelas XII