BLOG

&

POST

BAHASA INGGRIS BUKAN MOMOK

December 22, 2021

oleh: Nicolaus Kumara Rawikara (pranovis OMI)

Pada hari Senin, 13 Desember hingga Senin, 20 Desember 2021, kami para pranovis memasuki pekan English Course dengan dibimbing oleh seorang guru yang masih muda belia bernama Miss Gloria. Kami sangat bersyukur dengan diadakannya Pekan English Course ini karena dapat semakin mengasah keterampilan kami dalam berbahasa Inggris, sehingga kami mengikuti English Course ini dengan semangat dan penuh antusias. Cara Miss Gloria dalam mengajar pun tidak membosankan karena diselingi dengan nyanyian dan permainan-permainan kecil saat pelajaran.

Materi-materi yang diberikan oleh Miss Gloria sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang baru bagi kami, karena di masa-masa sekolah, kami sudah pernah mendapatkannya. Materi yang diberikan antara lain writing, speaking, cara membaca waktu dengan tepat, comparative adjectives, dan superlative adjectives. Dalam materi writing, kami diminta untuk menuliskan sebuah paragraf yang memperkenalkan identitas diri masing-masing, mendeskripsikan sebuah profesi, menuliskan doa sebelum dan sesudah makan pagi, siang, dan malam, dan juga menuliskan sebuah paragraf dengan minimal sepuluh kalimat tentang best and bad experience yang pernah dialami oleh masing-masing pribadi. Sedangkan dalam materi speaking, kami diminta untuk memperkenalkan identitas diri teman, memperkenalkan diri sendiri di depan publik, berkhotbah, memperkenalkan tempat-tempat yang berada di lingkungan Wisma de Mazenod layaknya seorang tour guide, dan presentasi pada hari terakhir pekan English Course. Semuanya harus dilakukan dengan bahasa Inggris.

Menurut pendapat saya, sebenarnya yang ingin ditekankan dari pekan English Course ini adalah keterampilan untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Padahal, selama ini saya selalu merasa bahwa berbicara dalam bahasa Inggris adalah sebuah momok terbesar dalam diri saya. Saya memiliki pandangan seperti itu karena saya kurang percaya diri, merasa tidak menguasai bahasa Inggris, dan tidak ingin dipandang sok inggris oleh orang lain. Ketika English Course berlangsung, saya merasa kesulitan dalam berbahasa Inggris karena tidak terlalu menguasai verb dan masih harus banyak belajar dalam hal pronounciation.

Melalui pekan English Course ini, saya merefleksikan bahwa ternyata bahasa Inggris adalah salah satu bagian bagian penting dalam hidup saya yang harus terus saya latih dan saya pelajari. Melalui bahasa Inggris, saya dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang dunia, terutama ketika suatu saat nanti sebagai misionaris saya mendapat tugas perutusan hingga ke mancanegara.

Terpujilah Yesus Kristus dan Maria Imakulata!

 

SEMUA BERITA
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram