Pastor Joseph Gérard lahir di dekat Nancy, Prancis, di Desa Bouxières-aux-Chénes pada tanggal 12 Maret 1831. Ia menghabiskan masa kecilnya di sebuah lahan pertanian milik keluarga . Akan tetapi, berkat bantuan pastor paroki, ia dapat memulai belajar untuk pendidikan imamatnya.
Selama dua tahun belajar di seminari setempat, Nancy , dia terkesan dengan kisah pelayanan misionaris, dan, pada tahun 1851, dia bergabung dengan Misionaris Oblat Maria Imakulata. Dia ditahbiskan sebagai diakon oleh pendirinya, yaitu: Santo Eugenius de Mazenod. Sesudah ditahbiskan , Eugenius mengutus Joseph Gérard, untuk menjalankan misi di Natal, Afrika Selatan. Saat itu, Joseph Gerard berusia 22 tahun,
Pada bulan Mei 1853, Diakon Joseph Gérard berangkat ke ladang misinya dan tidak pernah lagi pulang ke Prancis. Pada tanggal l9 Februari 1854, ia ditahbiskan menjadi imam di Pietermaritzburg, Afrika Selatan, dan memulai pelayanannya kepada Orang Zulu. Terlepas dari semua upaya baiknya, pelayanannya di antara orang Zulu tampaknya tidak langsung membuahkan hasil. Dengan rasa kekecewaan yang besar, pada tahun 1862, ia pindah ke kerajaan Lesotho untuk membawa Injil kepada Orang Basotho. Pastor Gérard bekerja dan berdoa selama lebih dari dua tahun sebelum dia memenangkan katekumen Basotho pertamanya. Bahkan setelah itu, perkembangan umatnya lambat.
Selama bertahun-tahun di Lesotho, Pastor Gerard mempunyai kepedulian terhadap orang-orang sakit dan orang - orang tua yang sungguh luar biasa. Terlepas dari jaraknya, terlepas dari cuacanya, terlepas dari ketidaknyamanannya, dia akan berangkat dengan berjalan kaki atau menunggang kuda sambil membawa Sakramen Mahakudus untuk melayani mereka yang menderita. Devosinya yang mendalam kepada Bunda Maria diserap oleh para petobat pertamanya. Sejak masa Pastor Gerard, bangsa itu telah dipersembahkan kepada Maria Tak Bernoda. Tahun-tahun terakhir kehidupan Pastor Gérard dihabiskannya di pusat misi pertamanya, Roma. Hingga sebulan sebelum wafatnya, dia masih menunggang kuda,mendaki gunung untuk merawat mereka yang membutuhkan. Pada tanggal 29 Mei 1914, Pastor Joseph Gérard meninggal dalam usia 83 tahun. Dalam salah satu catatan retretnya, Pastor Gérard memberikan kunci kesetiaannya ketika dia menulis tentang orang-orang yang dia layani: "Kita harus mencintai mereka, mencintai mereka terlepas dari segalanya, mencintai mereka selalu". Dia mengharati keyakinannya ini dengan rasa sukacita untuk menyebarkan Firman Tuhan meskipun banyak kesulitan dan tentangan yang dia hadapi.