Dalam Kongregasi OMI, kedudukan Imam dan Bruder itu sama, tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah dibandingkan lainnya. Mereka itu ibarat dua sayap pada seekor burung, ibarat dua kaki pada seorang manusia. Tanpa kehadiran satunya, maka tidak akan bisa terbang atau berjalan dengan baik... Saling melengkapi, saling mengisi !
Dialah Br. Michael Andhy Kusmajaya, OMI. Akrab disapa Bruder Andhy. Bruder Oblat Provinsi OMI Indonesia yang saat ini sedang mempersiapkan dirinya untuk kaul kekalnya nanti tanggal 16 Februari 2021 di Balikpapan, Kalimantan Timur. Selama masa persiapan khusus ini, Br. Andhy mendalami 8 topik bahasan bersama Rm. Antonius Widiatmoko, OMI (Rektor Skolastikat dan Representasi AOFC untuk para Bruder OMI di Regio Asia Oceania).
Br. Andhy (42 thn) berasal dari Paroki Dahor Balikpapan. Ia anak pertama dari 4 bersaudara. Sesudah mengalami banyak tahun pengalaman kerja, akhirnya ia memutuskan untuk bergabung dengan Kongregasi OMI pada tahun 2013 saat ia berusia 35 thn. Awalnya, ia ingin menjadi seorang Imam, namun di akhir masa novisiat ia memutuskan untuk pindah haluan menjadi seorang Bruder. Ia menimbang bahwa dengan menjadi Bruder ia akan mewartakan Injil melalui bidang-bidang non sakramental yang sedemikian luas dan karyanya akan sangat variatif. Pilihannya ini semakin diperteguh dengan 1,5 tahun pengalaman misinya di Sri Lanka. Saat itu, Br. Andhy melihat aneka karya kerasulan yang dikerjakan oleh para Bruder OMI Sri Lanka.
“Para Bruder berpartisipasi dalam karya misioner pengembangan Gereja di manapun juga, terutama di tempat-tempat dimana Sabda Allah baru pertama kali dimaklumkan. Sebagai utusan Gereja, segala pelayanan para bruder, entah pelayanan teknik, profesional, pastoral, dan kesaksian hidup merupakan wujud karya pewartaan Injil”
Aturan OMI 7c
Berbekal pengalaman hidup berkaul dan pengalaman misinya selama ini, akhirnya ia sampai pada suatu kemantapan hati. Ia mengajukan surat lamaran kepada Rm. Tarcisius Eko Saktio OMI (Provinsial Indonesia) agar diperkenankan untuk mengikrarkan kaul kekal dan menjadi anggota penuh Kongregasi Misionaris OMI. Ia mengaku sangat bahagia dan mengalami ‘berjuta rasa’ saat menerima kabar bahwa lamarannya diterima. Perasaan sukacita juga ia alami selama proses Retret Agung Ignasian di Girisonta (4 Nov-7 Des 2020).
Saat ini ketika ia semakin dekat kepada hari pengikraran kaul kekalnya, hatinya tak jarang dihinggapi perasaan yang berkecamuk: di satu sisi ia merasa kecil, takut, khawatir akan banyak hal ke depan yang rasanya belum jelas dan tidak mampu ia jawab; namun di sisi lain ia ingin berkarya lebih sungguh lagi bersama Kongregasi OMI, bagi Gereja khususnya untuk melayani mereka yang miskin. Pada akhirnya, ia mengambil sikap iman.
Yesus Kristus dan Bunda Maria adalah model dan pegangan hidup iman Br. Andhy. Ia yakin bahwa Tuhan Yesus yang telah memanggilnya akan selalu mendampingi perjalanan hidupnya dalam apapun yang nanti akan terjadi ke depan. Fiat Bunda Maria “Terjadilah padaku menurut perkataanMu” yang tiap-tiap kali ia katakan dalam doa Angelus menjadi inspirasinya dalam menanggapi panggilan Tuhan.
Saat ditanya, apa harapan Bruder terhadap adik-adiknya para Bruder OMI Indonesia yang masih berkaul sementara, Br. Andhy menjawab, “Teruslah kalian semangat. Setialah selalu di jalan Tuhan. Kasih Tuhan akan selalu menyertai.” Dan kepada kaum muda pada umumnya, Br. Andhy berpesan, “Dekatlah dengan Tuhan dan rasakanlah bahwa engkau adalah bagian dari hidupNya”.
Mari kita dukung dan doakan saudara kita Br. Andhy OMI yang sedang mempersiapkan dirinya secara khusus untuk kaul kekal, peristiwa puncak dan sangat penting bagi setiap Oblat baik imam maupun bruder. COUNTING DOWN TO FEB 16TH, 2021...
Komsos Seminari Tinggi OMI