BLOG

&

POST

DIA LAHIR DALAM HATI KITA

December 26, 2021

ditulis oleh : Fr. Yeremias Mangu Jaga, OMI

"Malam Kudus.. Sunyi Senyap.. Bintangmu Gemerlap.. Juruslamat Manusia.. Sudah Datang ke Dunia.. Kristus Cahaya Dunia.. Kristus Cahaya Dunia"

Malam penuh syahdu terasa di komunitas formasi OMI Provinsi Indonesia. Para pranovis, novis dan frater serta bruder skolastik bergabung dalam misa malam Natal bersama. Perayaan kali ini dipusatkan di Novisiat OMI Beato Joseph Gerard sebagai "kota Bethlehem" yang menjadi saksi lahirnya benih-benih panggilan para oblat. Komunitas formasi diajak untuk kembali ke masa Novisiat, tempat di mana para oblat terlahir kembali oleh kasih Kristus. Malam sunyi menjadi tanda bagaimana keheningan natal membawa sebuah perubahan baru dalam hati setiap orang. Ekaristi malam Natal dirayakan secara sederhana dalam suasana ketenangan di Novisiat. Perayaan dipimpin oleh Superior Distrik Formasi OMI Indonesia, Rm. Antonius Widiatmoko, OMI bersama dengan konselebran Rm. Reynold, OMI dan Rm. Yuli, OMI.

Perayaan diawali dengan maklumat tentang kelahiran Yesus Kristus. Lilin-lilin kecil memecah kegelapan malam dengan sinarnya yang memancar di setiap sudut ruangan kapel. Sungguh malam yang penuh dengan damai. Usai melantunkan nyanyian maklumat, Maria dan Yusuf bersama petugas liturgi membawa bayi Yesus berarak menuju palungan. Keheningan malam terpecah oleh lantunan doa dari para formandi yang mengungkapkan kelahiran baru dalam diri mereka berkat perayaan Natal. Mereka berlutut dan berdoa dengan penuh hikmat membawa seluruh keprihatinan, harapan, permohonan dan ungkapan syukur dunia dan juga panggilan hidup mereka sebagai seorang oblat.

Perayaan misa berlangsung dengan sangat khidmat. Para petugas liturgi dan umat berpartisipasi dalam memeriahkan malam kudus ini. Rm. Widi dalam homilinya mengungkapkan bahwa perayaan natal di Novisiat menjadi sebuah kesempatan bagi para formandi dalam merenungkan kasih Tuhan. Kasih itu diwujudkan melalui olah kesalehan hidup kristiani dan pemurnian diri lewat kaul-kaul hidup religius. Kita diajak untuk dilahirkan kembali secara rohani. kita mengenangkan kembali masa Novisiat sebagai undangan untuk kembali ke Bethlehem. Perayaan natal juga mengajak setiap formandi untuk membangun cinta kasih Kristus yang menggerakkan persaudaraan seperti tema Natal tahun ini.

Usai perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan perayaan syukur bersama dengan ramah tamah merayakan kelahiran Yesus Raja Damai. Ada begitu banyak sukacita dan kegembiraan yang terjalin di antara kami sebagai fomandi juga dengan para imam. Kami saling berbagi kasih dan cinta sebagai saudara dalam keluarga besar Oblat Maria Imakulata.

Natal menjadi tanda akan kelahiran Yesus yang membawa kedamaian dalam batin. Paus Fransiskus sendiri menegaskan bahwa Natal bukan hanya dirayakan setahun sekali tetapi setiap hari. Hal itu akan menjadi mungkin bila setiap orang membiarkan Yesus lahir dalam batin dan diperbaharui oleh kasih Tuhan sendiri. Kandang Natal dengan segala pernak-perniknya melambangkan hati komunitas dan keluarga. Natal akan menjadi perayaan yang penuh arti bagi semua manusia bila kita menyambut Tuhan Yesus dalam keluarga. Yesus yang kita sambut dapat selalu dijumpai melalui orang-orang yang mengalami kesulitan dalam hidup mereka.

Tiap kali kita menyediakan diri untuk menyambut semua orang dengan kasih, saat itulah Natal berlangsung dalam hati kita. Kehadiran Yesus merangkul seluruh dunia. Maka kitapun sebagai orang yang beriman kepada-Nya merangkul semua orang dengan memancarkan terang kedamaian dan sukacita natal setiap hari dalam hidup dan panggilan kita.

SELAMAT NATAL untuk kita semua! Semoga kelahiran-Nya melahirkan kembali semua manusia dalam kebaharuan dan kepenuhan dalam hati kita berkat karunia Roh Kasih Kristus. Amin

LJC Et MI

 

SEMUA BERITA
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram