Kaul, merupakan hal yang tak akan pernah bisa lepas dari seorang biarawan maupun biarawati. Sejauh yang kami pahami, kaul sendiri merupakan janji atau ikrar dihadapan Tuhan untuk menyerahkan diri sepenuh-penuhnya kepada kehendakNya. Syukur kepada Tuhan! Karena tepat pada tanggal 16 Agustus 2022, lima orang pemuda yang telah menjalani proses formasi di Novisiat OMI Beato Joseph Gerald, mengikrarkan kaul pertamanya, yang meliputi empat calon imam dan satu calon bruder. Kaul-kaul tersebut adalah kaul kemurnian, kataatan, kemiskinan, dan kemantapan. Dengan sikap lepas bebas, mereka mengikrarkan kaul di hadapan Provinsial OMI Provinsi Indonesia yaitu Romo Tarsisius Eko Saktio, OMI, sebagai wakil dari Tuhan sendiri.
Dari peristiwa yang membahagiakan tersebut, tentu menjadi sumber semangat bagi diri kami dalam menanggapi panggilan sebagai calon imam dan bruder. Melihat serta ikut merasakan apa yang dirasakan oleh mereka, menyadarkan kami bahwa sebagai seorang calon biarawan sudah sepatutnya kami mulai belajar menghidupi dan semakin menghayati kaul-kaul selama menjalani masa novisiat, agar nantinya ketika mengucapkan kaul-kaul tersebut, kami dapat merealisasikannya dalam hidup sehari-hari. Tentu tak mudah dan pasti akan banyak menemukan tantangan karena menyadari kembali bahwa diri ini lemah. Namun kami sungguh bersyukur, lewat peristiwa ini Tuhan menghendaki kami untuk semakin bertekun dalam memperbaharui diri. Sebagai seorang novis, salah satu cara untuk menghayati kaul-kaul tersebut adalah mau menyediakan diri untuk dibentuk, dengan mengikuti segala proses pembentukan selama masa novisiat ini dengan penuh kesetiaan dan selalu siap sedia dibimbing oleh formator, dan sang formator utama yakni Tuhan Yesus sendiri.
Kami berharap, dalam formasi novisiat ini, para novis dapat semakin mengembangkan setiap potensi yang ada, supaya semakin subur dan dapat berbuah limpah yang berguna bagi banyak orang. Semoga semakin hari para novis bisa menjadi pengikut dan pelayan Kristus yang sejati. Amin.