BLOG

&

POST

Damai Natal : Bukti Kasih Allah kepada Setiap Manusia

January 8, 2022

oleh: Fr. Georgius Redwan, OMI

Natal sudah berlalu, namun damai Natal itu harus senantiasa ada dan membekas di dalam hati setiap orang. Natal adalah momen di mana Allah Putra turun ke dunia dan mengambil kondisi yang sama dengan manusia. Momen itu menunjukkan betapa besar kasih Allah kepada manusia, hingga Ia ingin berbagi kasih dengan merasakan apa yang dirasakan oleh manusia. Seseorang tidak dapat sungguh mengasihi orang lain jika ia tidak mengerti apa yang dialami oleh orang lain tersebut. Tahap memahami yang paling tinggi adalah memiliki sikap solider, senasib sepenanggungan dengan orang lain tersebut.

Untuk menunjukkan kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia, Allah turun ke dunia sebagai manusia. Ia mengasihi manusia lewat Bahasa kasih yang dimengerti oleh manusia. Dengan turun menjadi manusia, Allah ingin menunjukkan betapa Ia memahami manusia dan mengasihi dengan kasih yang nyata. Begitu pun sebaliknya, manusia dapat  mengerti bahwa Allah mengasihinya.

Komunitas Skolastikat OMI Yogyakarta menyadari sungguh bahwa momen kasih Allah yang dirayakan pada saat Natal itu tidak boleh hanya berhenti pada “perayaan” hari itu saja. Kasih Allah itu harus terus hidup dan tumbuh di hati setiap orang. Sadar akan hal itu, komunitas Skolastikat merasa perlu untuk berbagi kasih tersebut kepada orang lain, khususnya mereka yang terabaikan dan tidak diperhatikan. Salah satu kelompok dari mereka yang terabaikan itu adalah Umat Berkemampuan Khusus (UBK). Oleh karena itu, untuk semakin menghayati kasih Allah dan mewartakannya, komunitas mengadakan kunjungan dan berbagi bingkisan Natal kepada keluarga UBK pada tanggal 28 Desember 2021 dan 5 Januari 2022.

Pelayanan kepada UBK telah lama menjadi fokus perhatian dalam pastoral para Frater dan Bruder di Skolastikat OMI Yogyakarta (sejak Januari 2014). Sebelum adanya pandemi, pelayanan ini dilaksanakan dengan mengadakan misa khusus untuk UBK pada minggu ke-3 setiap bulan. Namun, semenjak pandemi Covid-19, misa itu belum bisa berjalan lagi hingga sekarang. Maka, kunjungan komunitas Skolastikat kepada keluarga-keluarga UBK ini kiranya merupakan bentuk kesaksian bahwa Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya dan kasih-Nya senantiasa sama kepada setiap orang tanpa terkecuali.

Kunjungan ini juga menjadi kesempatan bagi para Frater dan Bruder untuk semakin menghidupi spiritualitas OMI: berkarya bagi mereka yang tak terlayani. Hal itu terungkap dalam motto Kongregasi yang berbunyi “Aku diutus untuk mewartakan Kabar Gembira kepada kaum miskin – kaum miskin telah mendapatkan kabar gembira”. Motto ini telah dihidupi selama ratusan tahun sejak awal tarekat ini berdiri; menjadi semangat dasar dan “jiwa” dari misi yang dijalankan oleh para oblat. Maka, kunjungan dan perhatian kepada Umat Berkemampuan Khusus diharapkan dapat semakin menyadarkan para frater dan bruder sebagai oblat-oblat muda akan panggilannya dan bagaimana mereka hadir di tengah dunia.

Semoga damai natal yang mengungkapkan kasih Allah yang begitu besar kepada manusia dapat menumbuhkan semangat belas kasih di hati kita semua. Amin.

SEMUA BERITA
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram