oleh : Fr. FX Togar Mulya Nainggolan, OMI
“On this pilgrimage of hope, set our hearts on fire, and give us new life to carry out our mission, strengthen our resolve to be in communion with You, with one another and with our broken world
Kutipan kalimat di atas adalah salah satu bagian dari doa Kapitel Umum ke-37 Kongregasi Oblat Maria Imakulata (OMI). Kapitel yang akan segera dilaksanakan pada tanggal 14 September 2022 ini bertema “Pilgrims of Hope in Communion”.[1] Tema ini kemudian direnungkan bersama dalam kesempatan Oblate Gathering secara khusus pada sesi bersama Pastor Jenderal pada hari Rabu, 9 Maret 2022.
Dalam kesempatan sore itu, Pastor Jenderal mensharingkan tentang makna kata “Pilgrimage” yang dipakai dalam tema Kapitel ke-37. Ia memilih kata tersebut untuk memperlihatkan aspek kepedulian, keterlibatan, tetapi juga kerendahan hati untuk berjalan bersama dalam situasi dunia yang tidak mudah ini.
Situasi dunia itu dinyatakan dalam kutipan doa diatas dengan kata “broken world” yang kiranya selaras dengan apa yang menjadi keprihatinan dan perhatian Gereja dan Dunia saat ini. Dunia yang tengah berjuang dalam situasi Pandemi global dan peperangan tetapi juga mungkin dalam situasi moralitas manusia itu sendiri.
Gereja mengajak agar kita tidak menutup mata terhadap realitas yang terjadi, tetapi justru sadar dan tergerak untuk terlibat dalam duka dan kecemasan tetapi juga dalam kegembiraan dan harapan terutama mereka yang miskin dan menderita.[2]
Maka, muncullah juga di tengah-tengah sharing kata “Creative Fidelity” yakni tentang bagaimana usaha dan upaya yang terus-menerus mencari jalan-jalan baru dalam mewartakan kasih Kristus yang membawa harapan kepada sesama. St. Eugenius de Mazenod juga memperlihatkan bagaimana “Creative Fidelity” dan “Apostolic Zeal” adalah dua hal yang saling terkait satu sama lain dan tak terpisahkan.
Pada akhirnya, Pastor Jenderal berharap agar peziarahan dalam situasi dunia saat ini dapat memanggil hati dari setiap Oblat untuk memperbaharui diri dalam komitmen serta persembahan diri yang lebih total di hadapan Tuhan demi misi yang diberikan oleh Tuhan sendiri.
In our service to the poor and suffering, grant us a renewal of our lives and a greater commitment and dedication to our mission”
[2] Gaudium et Spes 1, Dokumen Konsili Vatikan II, Obor, Jakarta, 2017.