Komunitas Seminari Tinggi OMI “Wisma de Mazenod” Yogyakarta selalu mengadakan rekoleksi komunitas pada hari Sabtu dan Minggu di awal bulan, sebagai bentuk kebersamaan sebagai satu komunitas untuk sekejap mensyukuri semua anugerah dan pemberian Tuhan selama satu bulan yang lalu dan siap untuk menyambut satu bulan ke depan dengan penuh semangat pelayanan kasih kepada sesama baik di dalam komunitas maupun di luar komunitas.
Pada awal bulan Mei ini, komunitas Seminari Tinggi OMI “Wisma de Mazenod” kembali mengadakan rekoleksi bulanan dengan mengundang seorang Imam muda, yakni Romo Tian CSsR, beliau sebelumnya pernah datang ke komunitas untuk bersama-sama menyelenggarakan misa komunitas bersama Frater dan Bruder OMI, tapi kali ini, Romo Tian CSsR kembali datang sebagai pemberi rekoleksi bagi Frater dan Bruder OMI dengan tema “Menjadi Religius di Era Society 5.0”. Tema yang sangat menarik tentu nya dan sangat relevan dengan situasi dan kondisi saat ini dimana kita semua tentunya sudah sangat mengenal kecanggihan teknologi dalam Society 5.0, misalnya dalam mengerjakan sebuah tugas atau mencari sebuah artikel dan jurnal, dengan mudahnya kita bisa mengakses AI ( Artificial Intelligence ) atau yang biasa kita kenal dengan kecerdasan buatan, contoh nya ketika ingin menggunakan atau mengecek grammar dalam bahasa inggris bisa menggunakan Grammarly.AI, atau yang biasa di kalangan mahasiswa ada Gemini, Chat GPT dan masih banyak lagi lainnya.
Tentunya dengan kehadiran AI ini akan sangat membantu kita dalam melakukan sebuah aktivitas, dan dalam rekoleksi kali ini pun, Romo Tian CSsR yang masih muda dan energik dalam pelayanan nya mensharingkan banyak pengalaman nya sebagai seorang Imam Muda di tengah umat yang beraneka ragam. Romo Tian CSsR pun mengajak Frater dan Bruder OMI untuk tetap bersyukur dan tentunya semakin menghidupkan kreatifitas dalam melayani umat dengan berusaha untuk akrab dan mengenal kecanggihan teknologi yang bisa membantu kita juga sebagai kaum religius. Romo Tian CSsR pun mengenalkan kepada kami bahwa dalam kehidupan ini kita pasti memiliki “role model” yang kita lihat kebaikannya lalu kita coba terapkan dalam kehidupan kita, baik itu dengan santo,santa, orang kudus, dan banyak lainnya. Dan tentunya Romo Tian CSsR juga mengajak kami untuk berusaha bisa melepaskan dan menggenggam masa lalu dengan baik sehingga bisa menata masa depan yang lebih baik lagi.
Dan dalam sesi di hari pertama, di akhiri dengan menonton sebuah film yang berjudul “Klerus” mengisahkan bagaimana ketiga Imam dalam sebuah Paroki yang masing-masing memiliki pergulatan dan permasalahan nya masing-masing, dan disitulah mereka berusaha menghadapi semua nya sesuai dengan kemampuan mereka. Kemudian keesokan harinya, Romo Tian CSsR juga mengingatkan kepada kami bahwa kebahagiaan itu bukan lah sebuah kesempatan, tapi kebahagiaan itu adalah sebuah pilihan, kita yang memilih bahagia atau tidak. Dan akhirnya rekoleksi pun ditutup dengan Perayaan Ekaristi siang hari.
Dalam kesempatan rekoleksi ini, saya sangat bersyukur bisa kembali disegarkan oleh materi dan juga sharing yang diberikan oleh Romo Tian CSsR dalam rekoleksi yang dibawakan oleh nya. Materi yang tidak terlalu berat namun juga sangat relevan dengan kehidupan religius saat ini, bahwa sebagai seorang religius yang paling utama adalah tetap mengandalkan Tuhan dan bahagia akan panggilannya karena Tuhan telah lebih dahulu mengasihi dan mencintai diri kita tanpa batas. Dan tentunya, memasuki bulan Mei yang adalah bulan Maria ini, kita diajak untuk kembali mendekatkan diri kepada Bunda Maria, bunda kita semua, pelindung Kongregasi Oblat Maria Imakulata dengan semakin memantapkan devosi kita kepada Bunda Maria, lewat berbagai macam cara bisa melalui doa devosi yang banyak macamnya, bisa ziarah ke Goa Maria agar semakin syahdu atau juga bisa berdoa rosario agar kita semakin merasa dekat dengan Bunda Maria.
Tentu saja dari rekoleksi ini juga, saya bersama frater dan bruder yang lainnya diajak untuk semakin meningkatkan kreatifitas dengan era society 5.0 yang mana semakin banyak kecerdasan buatan yang bisa digunakan sebagai media dan sarana dalam pewartaan kepada umat dan juga bisa sebagai media dan sarana untuk mencari panggilan bagi Kongregasi sendiri. Tentunya karena saat ini pun manusia tidak bisa lepas dari yang nama nya teknologi, semua nya pasti akan terkoneksi dengan teknologi yang semakin memudahkan kita dalam bersosialisasi dengan dunia, yang pastinya juga harus bisa digunakan dengan baik dan bijak sehingga tujuan dari penggunaan teknologi itu sendiri bisa tersampaikan dengan jelas. Maka, marilah kita semakin mendekatkan diri kepada Bunda Maria dengan semakin giat menekuni doa dan devosi pribadi kita kepada Bunda Maria, dan juga tentunya semakin meningkatkan kreatifitas kita dalam era society 5.0 ini dengan baik.
Terpujilah Yesus Kristus dan Maria Imakulata
Br. Johanes Maria Vianey OMI