BLOG

&

POST

NEW HABBIT

September 23, 2022

Syukur Atas Panggilan Tuhan

Oleh: Br. Nov. Fero dan Fr. Nov. Gerald.

Senin, 15 Agustus 2022, menjadi salah satu hari yang sangat spesial, membahagiakan, penuh rahmat, dan syukur bagi Komunitas Novisiat OMI. Ya, Sembilan orang pemuda pemberani yang telah menyelesaikan masa Pra-Novisiat, kini memasuki jenjang formasi yang baru, yakni menjalani tahun kanonik di Komunitas Novisiat OMI selama satu tahun. Mereka pemberani, karena dengan niat yang murni tanpa adanya keterpaksaan, mau mengolah diri dalam menjalani panggilan Tuhan serta membantu menjawab kebutuhan Gereja.

Sembilan orang pemuda tersebut ialah Fr. Nov. Lodovikus Dedi Nuhan, Fr. Nov. Nicolaus Kumara Rawikara, Fr. Nov. Venantius Tatal Ladjar, Fr. Nov. Hergi Styvandi, Fr. Nov. Melkis Patioran, Fr. Nov. Demacha Fibonanda, Fr. Nov. Mariodus More, Br. Nov. Benediktus Fero, dan Fr. Nov. Benedictus Gerald. Turut hadir juga enam Romo yang mendoakan kami dalam acara inisiasi masa Novisiat, yakni Rm.Rukmono, Rm. Yulianto, Rm. Widi, Rm. Eko (Provinsial OMI), Rm. Wahyu, dan Rm. Yoyon.

Mengenakan jubah dan kalung salib merupakan simbol yang khas dalam memasuki tahun kanonik di Novisiat OMI, serta menjadi tanda kerendahan hati dan kesucian, bahwa kami mengenakan Kristus dalam hidup kami.  Tak hanya jubah, menggunduli rambut kepala juga merupakan tradisi yang unik untuk memulai masa Novisiat, sebagai tanda hidup baru dan pemurnian hidup sebagai seorang religius. Yaa… maka wajar jika ada yang mengira kami ini biksu yang sedang bertapa, hehehe.

Hadirnya para tamu undangan serta keluarga, menjadi sarana kehadiran Tuhan yang memberikan sebuah energi positif (dukungan) yang mendorong kami untuk semakin semangat dalam menjalani panggilan-Nya. Acara inisiasi yang berlangsung sederhana namun memberikan makna yang sangat mendalam bagi perjalanan panggilan kami. Makna dimana kami menyadari untuk menjalani rahmat panggilan Tuhan dengan kesetiaan, dan ketekunan dalam membentuk pribadi yang militan seorang Misioanaris Oblat.

Mengenakan jubah juga menjadi tantangan bagi kami dalam menjalani panggilan Tuhan. Tantangan bagaimana kami mempertanggungjawabkan Kristus yang kami kenakan (jubah) sebagai bentuk pewartaan Injil dan persembahan diri yang utuh dalam mengikuti-Nya. Namun kami percaya, bahwa Kristus lah yang memampukan kami dalam menjalani panggilan-Nya, karena Ia sendirilah yang telah memanggil kami dan menyatukan kami dalam Kongregasi Misionaris Oblat Maria Imakulata.

Perjalanan panggilan kami masih sangat panjang. Oleh sebab itu, mohon doa bagi kami agar tetap setia dengan panggilan-Nya, dan kelak menjadi perpanjangan tangan Tuhan dalam membagikan rahmat dan kabar sukacita kepada semua orang. Amin.

LJC et MI

 

SEMUA BERITA
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram