RENE COLIN, lahir di Verniefontaine, 12 maret 1939
Pastor Rene adalah anak ke empat dari tujuh bersaudara. Masa kanak-kanak dilaluinya dengan tenang dalam lingkaran keluarganya, kendati pada saat itu dalam masa perang.
Sudah di masa kanak-kanak, pada umur 10 tahun, panggilannya sudah tampak. Ia memotong-motong kain untuk dibentuk menjadi kasula yang dipakainya untuk “merayakan Misa”
Ia serius menanggapi panggilan itu dengan tekun dan rajin melayani sebagai misdinar dalam perayaan Ekaristi yang waktu itu dirayakan dalam bahasa Latin.
Pada tahun 1951, Rene masuk ke Seminari Menengah Keuskupan Maiche. Pada saat kelas 3, ia mengenal Kongregasi Misionaris Oblat Maria Immakulata pada saat ada konferensi yang diberikan oleh Pastor Builard, misionaris di Kutub Utara di Kanada. Rene tertarik sekali ke Kutub Utara!
Pada tahun ajaran baru 1959, Rene bergabung ke Seminari Oblat di Pontmain untuk belajar filsafat. Dia mengakui, belajar filsafat adalah yang paling sulit. Benar-benar jelek nilainya!
Pada tahun 1960, Rene masuk ke Novisiat Oblat “ Wisma Martir Perang” di Brosse-Montceaux.
Kemudian, ia melanjutkan ke Skolastikat di Solignac untuk belajar teologi. Proses formasi ini terpotong karena pada tahun 1964, ia harus wajib militer. Ia dikirim ke Djibouti di wilayah Tepi Somalis. Tugas wajib militer di benua Afrika ini menyisakan kenangan tak terlupakan: infeksi mata, “kado” wajib militer yang tak pernah sembuh dan terus menderanya di sepanjang hidupnya.
Pada bulan April 1968, Rene ditahbiskan imam di Vernierfontaine, di Gereja tempat ia dibaptis, oleh Mgr. Lallier, Uskup Keuskupan Besançon.
Pastor Rene menerima ketaatan pertama, bukan untuk Kutub Utara, namun untuk tanah misi di Laos. Tampak jelas reaksi dari keluarga dan orang tua akan kekuatiran mereka atas tugas baru anaknya.
Media pada tahun 1968 melukiskan bahwa Laos adalah negara yang amat miskin yang penuh dengan kelaparan dan penderitaan.
Pada bulan Oktober, Pastor Rene naik kapal Kamboja dari Marseille yang membawanya berangkat ke Laos. Karya misinya di Laos hanya berlangsung selama 7 tahun. Berkuasanya Komunis beberapa negara di Asia Tenggara membuat hidup amat berbahaya. Pada bulan Juni 1975 para misionaris mendapat perintah untuk segera meninggalkan Laos.
Dalam perjalanan balik ke Perancis, maskapai penerbangan melakukan pemberhentian di Israel. Kesempatan langka ini justru dimanfaatkannya untuk melakukan ziarah di Tanah Suci.
Tahun 1976, Pastor Rene melayani di sebuah paroki di Rethel di wilayah Les Ardennes.
Tahun 1977, berangkat kembali untuk tanah misi baru: Indonesia, bersama rekan-rekan yang lain mendirikan misi OMI di keuskupan Sintang, Kalimantan Barat.
Pastor Rene Colin, OMI (paling kiri) bersama rekan-rekan Oblat sedang makan siang di Paroki Sejiram.
Kabar berita tentang misi datang ke keluarga satu atau dua kali per tahun dengan surat-surat panjang yang dipersiapkan bersama dengan catatan kecil yang dikhususkan bagi keluarga.
Seperti umumnya para misionaris, Pastor Rene sangat sedikit menceritakan kisah-kisah misionaris yang dialami sehari-harinya. Satu hal yang sempat terungkap adalah kisah yang menjadi pelajaran kerendah hati baginya: “Dalam sebuah turne pastoral, Pastor Rene mengunjungi sebuah kampung yang memiliki belasan umat saja. Waktu itu adalah pekan suci. Hujan deras turun tanpa henti; banjir mengepung kampung itu; jalan putus dan tak mungkin dilalui lagi. Akibatnya jadual turne kacau balau. Di tengah kekacauan itu, kelompok kecil umat itu justru bersorak gembira seraya berseru kepadanya: Pastor, baru sekali ini, kami mempunyai imam untuk Malam Paskah dan imam untuk Ekaristi di Minggu Paskah. Kami benar-benar bahagia!”.
Pada bulan Agustus 2006, Pastor Rene kembali ke Perancis untuk seterusnya. Meskipun kesehatannya kurang bagus, ia menerima menjadi pastor di Paroki Montsol yang memiliki belasan kapel.
Pada September 2014, Pastor Rene bergabung ke komunitas di Sainte Foy les Lyon, Maison Chavrile. Ia tinggal di sana selama 2 tahun. Kemudian, ia pindah ke Notre Dame de Lumieres. Di sanalah ia sempat bersukacita bersama keluarga merayakan Pesta Emas imamatnya.
Pada bulan Desember 2020, Pastor Rene pindah ke rumah lansia OMI di Strassbourg. Ia nyaman sebab sudah pernah tinggal di sini dan dengan cepat berjumpa kembali dengan kenalan-kenalannya.
Pada September 2021, Pastor Rene sempat mengambil liburan sebulan bersama keluarga dan berjumpa dengan ponakan, sepupu, dan banyak kenalan. Ia sangat senang dan berharap bisa kembali berjumpa pada tahun 2022.
Pada 24 Januari 2022, Pastor Rene dirawat di Rumah Sakit Santa Anna. Hasil pemeriksaan amat buruk. Puji syukur bahwa berkat dukungan dan kehadiran keluarga Pastor Rene tabah dan kuat dalam menanggung sakit yang dideritanya. Pastor Rene adalah pribadi yang suka berjalan berpetualang. Tanggal 10 Maret adalah perjalanan terakhir. Ia berjalan menuju Maria Immakulata yang terbuka menyambut para Oblatnya untuk menghantarnya pada Sang Putra, Kristus Sang Kebangkitan.
Misa Requiem dipimpin oleh P. Henricus Asodo, Superior Komunitas Aix en Provence, pada Rabu 15 Maret 2022 jam 14.30 di Kapel Komunitas OMI Strassbourg dan langsung dimakamkan di Pemakaman Oblat di Neunkirch. Upacara pemakaman dipimpin oleh P. Andre Hebting, rekan seperjuangan dalam tanah misi di Laos dan di Kalimantan.
Data diri
Nama: Rene COLIN
Lahir: Vernierfontaine, 12 Maret 1939
Orangtua: Honore & Juliette COLIN
Penjubahan: La Brosse-Montceaux. 7 September 1960
Kaul pertama: La Brosse-Montceaux, 8 September 1961
Kaul kedua: Grezieu-la Varenne, 2 September 1962
Kaul Ketiga: Beaulieu ( Dordogne) , 8 September 1963
Kaul Keempat: Barletter ( setelah wajib militer Juli 1964- November 1965) , 31 Desember 1965
Kaul Kelima: Grandbourg, 31 Desember 1966
Kaul Kekal : Solignac, 3 Oktober 1967
Tonsura : Solignac, 21 Maret 1967
Tahbisan minor I : Solignac, 10 Juni 1967
Tahbisan minor II : Solignac, 2 Juli 1967
Sub-diakonat: Solignac, 29 October 1967
Diakonat: Solignac, 16 Desember 1967
Imamat: Vernierfontaine, 21 April 1968
ditulis oleh : Pastor Henricus Asodo, OMI
Klik di sini untuk melihat semua foto