BLOG

&

POST

PERGI MEMBAWA HARAPAN  DAN SUKACITA DALAM TAHUN YUBELIUM 2025

February 12, 2025

            Komunitas para Bruder OMI di Indonesia sekarang terdiri dari delapan orang bruder yang dibimbing oleh satu orang Imam. Para Bruder memiliki tugas perutusan yang berbeda-beda, lima bruder sedang berkuliah di Pendidikan Keagamaan Katolik Sanata Dharma, dua bruder akan kuliah shopping di Fakultas Teologi Sanata Dharma, dan satu bruder lagi sedang bertugas di Rumah Retret Kaliori.  Kami dibimbing oleh Pastor Peter Kurniawan Subagyo, OMI. Sedangkan komunitas Skolastikat terdiri dari 15 Frater yang ditemani oleh satu Romo Rektor. Saat ini ada 14 Frater yang sedang berkuliah di Fakultas Teologi Sanata Dharma, dan satu frater menjalani program Imamat di Fakultas yang sama. Diluar itu, ada tiga  Frater yang berada di tempat yang berbeda. Masing masing dari mereka bertugas di Seminari Menengah Yuniorat OMI, Novisiat OMI, satu lagi tengah mempersiapkan keberangkatan untuk studi di luar negeri.

            Pada tahun Yubelium ini, para Bruder OMI (Oblat Maria Imakulata) melaksanakan ‘Peziarahan Harapan’ dengan menapaki berbagai tempat ziarah di Jawa Tengah. Peziarahan ini dimulai  sejak tanggal 26 hingga 30 Januari 2025. Dalam peziarahan ini, kami membawa sukacita, kasih, persaudaraan, dan ketulusan bagi setiap komunitas yang kami kunjungi. Peziarahan ini dimulai dari Gombong, lalu berlanjut ke Cilacap, Purwokerto, Banyumas, Wonosobo, Temanggung, Muntilan, hingga berbagai panti sosial yang penuh makna. Yang paling khas dalam peziarahan ini adalah kami menyanyikan lagu Yubelium yang berjudul “This is the year of Jubilee”.

Mengawali Perjalanan di Gombong dan Cilacap

            Peziarahan Harapan dimulai dengan penuh semangat di Gombong, di mana para Bruder OMI berkumpul untuk memulai misi dan menguatkan ikatan persaudaraan. Di sini, kami merayakan Ekaristi bersama dengan Kaum awam dan para Suster dari Kongregasi Amal kasih Darah Mulia (ADM). Misi kami adalah membawa sukacita yang menyentuh hati bagi semua orang. Dari Gombong, perjalanan berlanjut menuju Cilacap, tempat di mana kami menemui para Oblat yang ada di lapangan dan memperkenalkan panggilan hidup sebagai Bruder OMI kepada para seminaris yang ada di Cilacap. Seminari Menengah OMI atau Yuniorat OMI merupakan tempat pendidikan untuk para seminaris lulusan SMP dan SMA. Mereka menjalani pendidikan di SMA Yos Sudarso Cilacap. Saat ini para yuniores berjumlah 27 orang.

            Ketika mengunjungi salah satu Oblat perintis yang ada di Cilacap, yakni Romo Charlie Burrows (Romo Carolus), beliau dengan penuh sukacita menyambut kedatangan kami. Di sana kami menghibur beliau dengan bernyanyi dan mendengarkan sharing pengalaman dari  kehidupan beliau sebagai seorang Oblat. Tidak hanya berbagi berkat melalui doa dan kebersamaan, namun kami juga berusaha untuk mendengarkan cerita dan harapan orang-orang sekitar. Kedekatan ini menghidupkan semangat persaudaraan, menyatukan hati dalam kasih dan perhatian.

Menelusuri Purwokerto, Banyumas, dan Panti Sosial

            Perjalanan berlanjut ke Purwokerto dan Banyumas, dua wilayah yang dipenuhi oleh masyarakat yang memiliki keinginan untuk maju dan berkembang. Di sini, kami memberikan perhatian lebih dengan mengunjungi panti asuhan, panti jompo, dan panti tuna rungu. Melalui kunjungan ini, kami menyebarkan kasih  tanpa batas sembari membawa harapan baru bagi mereka yang berada dalam kondisi yang penuh tantangan.

            Setiap kunjungan memberikan kesempatan untuk berbagi cerita, mendoakan anak-anak panti, dan memberikan perhatian yang tulus. Kami tidak datang sebagai pengunjung, tetapi lebih sebagai saudara yang siap mendengarkan dan memberikan kenyamanan di tengah perjuangan hidup yang berat. Kehadiran kami memberikan rasa aman dan sukacita bagi setiap individu yang kami temui.  Satu hal yang menarik juga kami alami ketika berkunjung ke Porta Sancta Gereja Katedral Purwokerto. Kami bersama dengan para biarawan/biarawati se-dekenat Purwokerto tengah melakukan jalan kaki singkat di sekitar Katedral sebagai wujud partisipasi dalam tahun Yubelium ini. Tema perjalanan ini adalah “Peregrinantes In Spem”.    

Membawa Sukacita di Berbagai Tempat

            Kami melanjutkan perjalanan menuju  Taroanggro, Temanggung, dan Muntilan dengan penuh semangat dan kebersamaan. Setiap tempat yang kami kunjungi memberikan pengalaman baru dan memperkaya perjalanan iman. Di Taroanggro kami juga mendengarkan sharing dari salah satu Bruder MSC yaitu Br. Kamto, MSC. Dalam misa pagi di sana, kami juga bersama dengan Bapa Uskup Emeritus Niko, MSC. Kami juga mempersembahkan lagu “This is the year of Jubile” untuk mereka.

            Kehadiran kami juga diharapkan memberikan dorongan moral bagi umat yang tengah berjuang di tengah tantangan hidup. Sukacita dan kasih menjadi tema utama dalam setiap pertemuan. Kami tidak hanya berfokus pada memberikan materi, tetapi juga membangun ikatan batin yang erat dengan komunitas lokal.

            Akhirnya, perjalanan Peziarah Harapan ditutup Wisma de Mazenod dengan rasa syukur dan kedamaian. Para Bruder OMI menyadari bahwa misi tidak hanya sebatas perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam. Di Wisma de Mazenod kami merayakan Ekaristi dan menyanyikan lagu Yubelium untuk semua saudara di komunitas.

Sukacita, Kasih, Persaudaraan, dan Ketulusan

            Peziarahan Harapan ini lebih dari sekadar perjalanan fisik; kami membawa harapan bagi setiap pribadi yang ditemui. Peziarahan ini bukan hanya untuk mengunjungi tempat-tempat tertentu, tetapi juga mempererat hubungan antar umat manusia dengan saling menguatkan dan menyebarkan sukacita dalam segala bentuk kegembiraan.

            Perjalanan yang kami tempuh dalam peziarahan ini cukup jauh, karena jarak tempat yang satu dengan yang lainnya sekitar 45 menit hingga 1 jam. Namun itu tidak menjadi kendala bagi kami, karena sukacita dan persaudaraan yang kami bawa membuat kami bersemangat untuk melakukan peziarahan.  Bagi Bruder OMI, Peziarahan Harapan ini adalah sebuah momen untuk merasakan dan memberi lebih dalam, memperdalam komitmen dalam pelayanan, dan menghidupkan semangat kasih kristiani yang sejati. Setiap kunjungan, percakapan, dan doa yang dilaksanakan menjadi bukti nyata dari misi OMI untuk membawa harapan, baik bagi diri kami sendiri maupun bagi seluruh umat yang di layani.

Br. Mario, OMI

SEMUA BERITA
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram