Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
Yes. 50:6
Pada hari Minggu, 24 Maret 2024-Komunitas Formasi merayakan Hari Minggu Palma di tempat masing-masing. Adapun Komunitas Pra-Novisiat dan beberapa frater dan bruder Skolastik yang tidak asistensi di paroki, mereka merayakan Minggu Palma di Kapel Wisma de Mazenod bersama dengan kaum muda. Sedangkan komunitas Novisiat merayakan Minggu Palma bersama dengan umat stasi Fransiskus Xaverius Manisrenggo (stasi dari Paroki Marganingsih Kalasan). Para frater dan bruder skolastik yang menjalankan asistensi di Paroki St. Stefanus Cilacap. Mereka menjalankan asistensi di beberapa stasi yang ada di Paroki St. Stefanus Cilacap seperti di Stasi Kawunganten, Stasi Jeruklegi, Stasi Krangkandri, dan beberapa stasi lainnya.
Liturgi Minggu Palma secara khusus diawali dengan pemberkatan daun palma dan perarakan masuk meriah mengeluk-elukan Dia yang datang dalam nama Tuhan. Minggu Palma bagi umat beriman untuk mengenang peristiwa Yesus masuk kota Yerusalem dengan disambut dan dieluk-elukan. Dalam Minggu ini menampilkan dua unsur yang kontras yaitu sukacita dan semarak pemberkatan serta perarakan palma dan misa sengsara yang berpusat pada Kisah Sengsara Tuhan Yesus Kristus. Maka Minggu ini juga disebut Minggu Sengsara. Minggu Palma menjadi awal memasuki liturgi Pekan Suci. Oleh karena itu, umat beriman diajak untuk merenungkan dan merefleksikan kisah wafat dan sengsara bersama dengan Gereja sebagai puncak iman kristiani.
Fr. Togar yang sedang menjalani Tahun Orientasi Pastoral/Kerasulan (TOP/K) foto bersama dengan umat Paroki St. Maria Imakulata Tarakan