Pada hari ini, Selasa 16 Februari 2021 Komunitas OMI Cilacap merayakan Perayaan Syukur 195th Pengesahan Konstitusi dan Aturan Kongregasi OMI oleh Paus Leo XII. Perayaan ini diselenggarakan sesuai dengan anjuran Pastor Superior Jendral untuk dirayakan pada tanggal 16 mengingat tanggal 17 adalah hari raya Rabu Abu. Pastor Superior Jendral juga menyarankan, “All over the world marked by the pandemic, we will gather as best we can to give thanks for the grace of our vocation” yang mengajak bahwa pada perayaan ini sebaiknya para Oblat dapat berkumpul bersama mengucap syukur atas rahmat panggilan ini, tentu dengan memperhatikan kondisi yang paling memungkinkan di tengah pandemi ini. Komunitas OMI Cilacap melaksanakan anjuran Pastor Superior Jendral tersebut dan berkumpul sebagai komunitas merayakan Perayaan Ekaristi ini.
Kecuali Romo Carolus OMI yang tidak bisa hadir karena alasan kesehatan, Rm Petrus OMI dan Rm. Vincent OMI turut serta dalam perayaan Ekaristi bersama ini. Sesuai tradisi, misa ini dipimpin oleh Oblat termuda dalam komunitas, yaitu Rm. Petrus OMI. Perayaan berjalan dengan sederhana karena tanpa dihadiri banyak orang, tetapi tetap meriah karena dipersiapkan dengan baik oleh para seminaris yuniorat.
Komunitas ini juga menyelenggarakan perayaan Ekaristi bagi keluarga-keluarga para seminaris dan juga kerabat OMI melalui zoom meeting. Perayaan Ekaristi disiarkan secara langsung via zoom sehingga keluarga para seminaris dan juga keluarga OMI lainnya bisa turut hadir dan merayakan bersama dengan para Oblat di Cilacap.
Dalam perayaan Ekaristi, Rm. Wahyu OMI membagikan pesan-pesan Pastor Superior Jendral OMI Rm. Louis Lougen, OMI yang isinya memberikan semangat dan peneguhan bagi keluarga besar Oblat untuk bermisi di tengah masa pandemi. Pastor Jendral mengungkapkan bahwa pada perayaan pengesahan Konstitusi dan Aturan Kongregasi OMI ini, kita harus bersyukur karena konstitusi dan aturan yang disusun oleh St. Eugenius de Mazenod memiliki dimensi fleksibilitas untuk fokus pada kebutuhan paling mendesak dari orang-orang miskin sehingga mampu menjawab kebutuhan Gereja selama 195 tahun. Secara khusus di tengah masa pandemi ini, Roh dan semangat St. Eugenius de Mazenod yang tertuang dalam konstitusi dan aturan OMI dapat diwujudkan dalam pelayanan nyata di tengah pandemi ini.
Bagian yang spesial lainnya dalam Perayaan ini adalah adanya pembaruan kaul dari para Oblat, mengenang peristiwa St. Eugenius de Mazenod dan Pastor Henri Tempier yang mengikrarkan kaul mereka yang pertama kali ketika masih menjadi Misionaris Provence. Pada ritus penutup, setelah menerima komuni, kami mendoakan doa Persembahan Kepada Bunda Maria yang Tak Bernoda, wujud cinta dan penyerahan diri kami pada perlindungan Bunda Maria Imakulata. Di hadapan para Seminaris, 3 imam dan 1 frater OMI memperbarui Kaul religius kami dengan hati yang mantap.
Selamat Pesta bagi semua, semoga Roh dan Semangat St. Eugenius de Mazenod yang tertuang dalam Konstitusi dan aturan OMI menjadi penyemangat bagi kita semua dalam pelayanan nyata di tengah kebutuhan paling mendesak setiap orang, khususnya di tengah masa pandemi yang belum kunjung usai ini. Evangelizare Pauperibus Misit Me, Pauperes Evangelizantur: Aku diutus untuk mewartakan kabar gembira kepada orang miskin, orang miskin telah mendapat kabar gembira.
Dalam Yesus Kristus dan Maria Imakulata
Fr. Henrikus Prasojo, OMI
TOPER Seminari Menengah Beato Mario Borzaga - Yuniorat OMI